Gelombang Tinggi Berpotensi di Perairan Banten


Intipmedia.com, Banten – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengumumkan peringatan dini atas gelombang tinggi yang berpotensi terjadi di sejumlah perairan Indonesia termasuk wilayah laut selatan provinsi Banten pada Jumat malam ini hingga Sabtu.

Deputi Bidang Meteorologi BMKG Guswanto dalam keterangan yang diterima di Jakarta Jumat, mengatakan bahwa perairan laut selatan Banten berpotensi mengalami peningkatan gelombang tinggi mulai dari 1,25 meter hingga 2,5 meter dan lebih.

Berdasarkan hasil analisa Meteorologi BMKG diketahui kondisi peningkatan gelombang laut tersebut terjadi karena dipengaruhi oleh pola angin Indonesia bagian selatan yang bergerak dari Timur-Tenggara dengan kecepatan berkisar 4-25 knot.

Sehingga, menurut dia, pola seperti itu mempengaruhi kecepatan angin pada wilayah yang dilintasinya, adapun kecepatan angin yang tertinggi terpantau menyasar perairan selatan Banten.

Selanjutnya kondisi gelombang tinggi ini juga berpotensi terjadi di Samudra Hindia Barat Kepulauan Mentawai, Samudra Hindia Barat Lampung, Perairan Pulau Enggano, Samudra Hindia Barat Bengkulu, laut Sulawesi bagian timur, perairan Kepualauan Talaud, Samudra Pasifik Utara Halmahera, dan Samudra Pasifik Utara Papua Barat.

“Potensi gelombang tinggi tersebut dapat berisiko terhadap keselamatan pelayaran hingga besok Sabtu,” katanya.

Menurutnya, untuk itu BMKG mengimbau masyarakat untuk selalu waspada terutama bagi nelayan yang beraktivitas di laut pada malam hari dengan moda transportasi seperti perahu yang akan rentan saat menghadapi kecepatan angin lebih dari 15 knot dan tinggi gelombang di atas 1,25 meter.

Demikian pula kapal tongkang yang akan rentan saat menghadapi kecepatan angin lebih dari 16 knot dan tinggi gelombang di atas 1,5 meter, kapal ferry dan Kapal ukuran besar seperti kapal kargo, kapal pesiar yang rentan pada kecepatan angin lebih dari 27 knot dan tinggi gelombang di atas 4.0 meter.

“Tetap selalu waspada dan mengikuti selalu pembaharuan informasi yang akan disampaikan BMKG,” katanya.(red)

Berita Terkait

Top