Sebanyak 43 Desa di Siak Terdampak Banjir Parah
Wakil Bupati Siak ketika meninjau banjir akibat parit di depan rumah warga yang meluap di Kecamatan Sabak Auh.
Intipmedia.com, Riau – Sebanyak 43 kampung atau desa di delapan kecamatan di Kabupaten Siak, Provinsi Riau menjadi titik terparah dilanda banjir dengan 492 kepala keluarga terpaksa diungsikan ke tenda darurat.
Wakil Bupati Siak, Husni Merza, Rabu, mengatakan pihaknya terus memantau kondisi warga serta turun langsung mengevakuasi dan menyalurkan bantuan logistik.
Menurut dia, banjir terjadi karena curah hujan tinggi serta akibat luapan air sungai.
“Warga yang terdampak banjir bisa kita pantau. Jika di titik terparah memungkinkan dievakuasi, warga kita evakuasi. Termasuk juga menyalurkan persediaan logistik dan mendirikan tenda darurat juga kita lakukan,” katanya.
Pihaknya melihat kondisi warga dan menyerahkan bantuan sembilan bahan pokok dan makanan di Dusun Dua Bandar Sungai, Kecamatan Sabak Auh. Ada 35 KK yang terdampak banjir di titik ini dan tenda pengungsian sudah didirikan.
Banjir yang merendam pemukiman dan perkebunan di Sabak Auh ada di tiga titik. Ketiganya adalah Dusun Dua Bandar Sungai, Sungai Tengah dan Sabak Permai.
Husni juga mengimbau warga agar selalu mengawasi anak-anak bermain. Pasalnya di beberapa daerah di Provinsi Riau yang terdampak banjir sudah ada anak yang menjadi korban bahkan sampai meninggal dunia.
“Kami mengimbau masyarakat Sabak Auh yang terdampak banjir, selalu menjaga buah hati atau anak kita. Karena kita mendapatkan beberapa informasi bahwa ada anak-anak di tiga daerah di Provinsi Riau ini menjadi korban akibat bencana banjir ini. Karena anak-anak ini ketika melihat genangan air itu sangat gembira,” sebutnya.
Berdasarkan rapat koordinasi di Provinsi Riau, setidaknya 10 dari 12 kabupaten/kota di Provinsi Riau saat ini dilanda bencana banjir. Hanya Kota Dumai dan Kabupaten Kepulauan Meranti yang aman dari banjir.
“Saat ini ada 43 kecamatan dengan 192 desa yang terdampak banjir disebabkan bukan hanya akibat curah hujan yang tinggi, melainkan juga karena meluapnya sungai-sungai di beberapa daerah,” katanya.(ant/red)