Belum Terdeteksi Kerusakan, Gempa 5,7 Terpa Pacitan

Gempa 5,7 menimpa Pacitan, Jawa Timur pada Minggu, (23/07)
Intipmedia.com, Jakarta – Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyebut gempa magnitudo (M) 5,7 yang mengguncang Kabupaten Pacitan, Jawa Timur (Jatim), disebabkan adanya aktivitas subduksi Lempeng Indo-Australia ke bawah Lempeng Eurasia.
Gempa yang terjadi pada Minggu (22/7/2023) pukul 19.33 WIB memiliki mekanisme geser naik atau oblique thrust.
“Gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat adanya aktivitas subduksi Lempeng Indo-Australia ke bawah Lempeng Eurasia. Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi memiliki mekanisme geser naik (oblique thrust),” ujar Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Daryono, Minggu (23/07).
Berdasarkan hasil analisis BMKG, gempa tersebut memiliki parameter update M 5,5. Episenter gempa terletak pada koordinat 8,89 derajat LS dan 111,00 derajat BT.
Lokasi gempa tepatnya berada di laut pada jarak 79 km barat daya Pacitan pada kedalaman 42 km.
Gempa Pacitan Terasa sampai Jogja, Warga Berhamburan Keluar Rumah
Adapun gempa dirasakan di Ponorogo dengan skala IV MMI; Bantul, Pacitan, Purworejo, dan Blitar skala III MMI; hingga Klaten, Wonosobo, Banjarnegara, Magelang, Kepanjen, dan Karangkates skala II-III MMI.
Adapun gempa dirasakan di Ponorogo dengan skala IV MMI; Bantul, Pacitan, Purworejo, dan Blitar skala III MMI; hingga Klaten, Wonosobo, Banjarnegara, Magelang, Kepanjen, dan Karangkates skala II-III MMI.
“Hingga saat ini belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempa bumi tersebut. Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa bumi ini tidak berpotensi tsunami,” ujar Daryono.(oke)