Protes Pencoretan Bacaleg, Massa Geruduk Kantor DPD PDI-P


Warga menggeruduk Kantor Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) Bali, Jalan Banteng, Renon, Denpasar, Bali, pada Rabu (16/8/2023).

Intipmedia.com, Denpasar – Massa mendatangi Kantor Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) Bali, Jalan Banteng, Renon, Denpasar, Bali, pada Rabu (16/8/2023).

Mereka memprotes dugaan pencoretan salah satu bakal calon legislatif (bacaleg) Daerah Pemilihan (Dapil) Kabupaten Tabanan, Bali dari daftar calon sementara (DCS) Pemilihan Legislatif (Pileg) 2024 mendatang.

Dewa Putu Alit Arta, selaku kordinator aksi, mengeklaim sebanyak 2.795 warga Desa Adat dari Kecamatan Kediri, Tabanan, yang ikut dalam aksi ini.

Mereka mendatangi Kantor DPD PDI-P Bali setelah mendapat informasi bahwa nama I Nyoman Mulyadi, selaku bacaleg DPRD Bali tidak muncul dalam DCS Pileg 2024.

“Itu kan informasi yang kami dapat (Mulyadi dicoret dari bakal calon legislatif DPRD Bali). Benar atau tidak, kami kan jaga-jaga, antisipasi (mendatangi kantor PDI-P),” kata kepada wartawan di lokasi, Rabu. Ia menjelaskan I Nyoman Mulyadi sudah memenuhi syarat yang telah ditetapkan oleh partai berlambang banteng moncong putih tersebut. Pengurus Anak Cabang (PAC) PDIP Kediri dan Dewan Pengurus Cabang (DPC) PDIP Tabanan mengusulkan nama I Nyoman Mulyadi masuk dalam bacaleg dengan nomor urut 05.
Usulan tersebut kemudian diterima oleh DPD PDI-P Bali. Namun, nama Mulyadi diduga tidak direkomendasikan ke Dewan Pengurus Pusat (DPP) PDI-P sehingga tidak muncul dalam DCS.
Sementara itu, Sekretaris DPD PDIP Bali I Gusti Jaya Negara mengaku tidak mengetahui terkait pencoretan Mulyadi dari Bacaleg DPRD Bali dengan alasan keputusan tersebut wewenang DPP PDI-P.
Selain itu, PDI-P baru akan mengumumkan DCS Bacaleg pada Kamis, (17/08) besok. “Hari ini saya didatangi keluarga besar saya tokoh-tokoh partai dari Kabupaten tabanan. Sebenarnya beliau hanya menanyakan salah satu tokoh dari kediri yang namanya Mulyadi, beliau selaku PAC menurut beliau tidak ada di DCS,” kata dia.

Kemudian, para maksa aksi membubarkan diri sekitar pukul 11.30 Wita setelah beberapa tokoh warga menyerahkan beberapa poin tuntutan ke pengurus DPD PDI-P Bali. Polresta Denpasar menerjunkan 457 personel untuk mengamankan aksi solidaritas ini.(pip)

Berita Terkait

Top