Belum Beres Ganti Rugi Lahan, Proyek Tanggul Ciujung Tetap Berjalan

Perwakilan warga mengancam blokade ruas jalan menuju proyek Tanggul Ciujung, Kabupaten Serang, Banten. Sebab, warga belum mendapatkan ganti kerugian penggunaan lahan milik mereka
Intipmedia.com, Serang – Perwakilan warga dari lima Kampung berencana memblokade pembangunan Pembangunan Tanggul Sungai Ciujung di Desa Dukuh, Kecamatan Kragilan, Serang-Banten. Namun, meski mendapat protes, proyek tetap berjalan. Hal itu dikeluhkab dan disoal mengingat lahan milik warga belum sepenuhnya mendapat ganti kerugian atas lahan milik mereka.
Perwakilan dari warga lima kampung yang masing-masing dari Kampung Nagrek, Pelembangan Dukuh, Krawen dan Kp.Binong, meminta semua kegiatan proyek tanggul dihentikan sementara.
“Sebaiknya, pemerintah menyelesaikan pembayaran lahan warga yang terkena pembebasan proyek. Namun fakta dilapangan kegiatan proyek tetap terpantau berlangsung. Tampak beberapa mobil molen berisi semen menuju lokasi proyek, ‘kata Laris, salah seorang warga setempat kepada awak media Jum’at (05/05) .
Sayangnya, terkait keluhan warga Kades Dukuh, Harrys Prayitno, dihubungi lewat Whattsapp nya, terkait kegiatan proyek tanggul yang tetap berjalan walau diprotes warga. Kades memberi jawaban singkat, “Sudah boleh jalan oleh warga,” jawabnya singkat.
Sementara itu warga Desa Dukuh ditemui sedang berkumpul disalah satu rumah warga mengadakan musyawarah, didapat keterangan, bahwa warga setelah usai melaksanakan ibadah Sholat Jum’at, akan mengadakan aksi menyetop atau menghentikan kegiatan proyek. “Kami akan menyetop kegiatan proyek, karena kami tidak merasa memberi ijin proyek berjalan atau lurah datang ke warga untuk membicarakannya,” ungkap warga yang berkumpul.
Lebih jauh warga inisial “P” menegaskan, “kami akan melakukan aksi menghentikan kegiatan hari ini, Jum’at (05/05), setelah sholat Jum’at, karena kami merasa dibohongi. Adapun yang datang ke salah satu warga, adalah seorang oknum bersama seorang lainnya. “itukan tidak dapat dianggap mewakili semua warga untuk mengijinkan proyek berjalan, karena kemarin sudah ada kesepakatan proyek di stop sampai ada pembayaran lahan warga,” kata warga setempat yang enggan disebutkan namanya.
Oleh karena itu jangan disalahkan warga jika nanti harus menyetop kegiatan proyek itu.(ska)