JPKP Ingatkan Eksekutif Agar Tidak Mark up dan Kegiatan Fiktif


Ilustrasi

Intipmedia.com, Lampung – Elemen pengawas pembangunan mensinyalir terjadi praktek dugaan korupsi pada eksekutif. Menyusul besaran anggaran belanja pakai habis dan perawatan yang ada di Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda), Kota Metro, Lampung.
Ketua Jaringan Pengawas Kebijakan Pembangunan (BPKP) Lampung, Sugito menilai, praktek dugaan terjadinya koruptif pada eksekutif rentan terjadi!.

Lebih lanjut Sugito mengingtkan, sedianya kepala daerah dalam hal ini Walikota Metro mendorong para pemimpin satuan kerja yang ada untuk memiliki mental clear and clean. Sehingga, pencegahan tindak pidana pemberantasan dan melakukan evaluasi terhadap pengawasan internal akan menghasilkan program yang baik.

“Cukup mengagetkan dan sangat memprihatinkan. Sulit dinalar dengan logika sehat, jika anggaran belanjanoakai habis dan perawatan kendaraan rutin yang hanya dua unit mobil namun nilainya fantastik. Patut dicurigai dan akan kami ikut mengawasi,” terang Sugito.
Terkait dengan anggaran yang perawatan gedung yang ada, nilainya pun tak kalah untuk dilirik. Sebagai gambaran, dalam anggaran tertera nilai perawatan gedung lebih dari Rp150 juta. Namun, “dengan anggaran sebesar itu apakah hanya berupa pengecatan dinding gedung Bappeda? ,” kata Sugito.
Yang lebih miris, kanjur dia, perawatan yang ada pun tidak mencerminkan transparansi. Sebab, dari hasil pengamatan di lokasi kantor, untuk pekerjaan perawatan pengecatan gefung, tidak terlihat papan nama pelaksana, Pengawas maupun anggaran. “Itu yang nyata nyata,” imbuhnya.
Untuk itu, JPKP Lampung akan turut serta andil dalam memberantas korupsi, “Setelah data pendukung ditemukan terjadinya tindakan penyimpangan indikasi mark up dan anggaran fiktif, maka aparat Kejaksaan untuk turun tangan,” tandas Sugito.

Diberitakan sebelumnya, Benar-benar Fantastis, Anggaran Belanja Habis Pakai dan Perencanaan Bappeda Kota Metro ??

METRO-Alokasi anggaran Belanja Barang Pakai Habis (B2PH) pada Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Metro tahun 2023 benar-benar jor-joran. Betapa tidak, dari Belanja Perencanaan senilai Rp 7,5 miliaran, ternyata Rp 1 miliar lebih dialokasikan untuk B2PH.

Lalu, tak kalah fantastis yakni kegiatan Belanja Perjalanan Dinas (Dalam Negeri), pada kurun waktu satu tahun anggaran, sebanyak Rp 659 jutaan dihabiskan untuk belanja perjalanan dinas dalam negeri.

Berdasarkan penelusuran, B2PH yang cukup menyedot anggaran adalah pada kegiatan musrenbang tingkat kabupaten/kota, dengan anggaran Rp 178 jutaan, alokasi B2PH mencapai Rp 106 jutaan, ditambah belanja perjalanan dinas yang mencapai Rp 22 jutaa.

Selanjutnya, kegiatan koordinasi penyusunan dan penetapan dokumen perencanaan pembangunan daerah kabupaten/kota, dengan anggaran Rp 185 jutaan, sebesar Rp 152 jutaan digunakan untuk B2PH, sedangkan belanja perjalanan dinas pada kegiatan tersebut, sebesar Rp 13 jutaan.

Tak kalah jumlah, kegiatan koordinasi pelaksanaan sinergitas bidang pembangunan manusia dengan anggaran Rp 206 jutaan, sebanyak Rp 48 jutaan dialokasikan untuk B2PH, dan Rp 88 jutaan dialokasikan bagi belanja perjalanan dinas. Bahkan, pada kegiatan rakor dan konsultasi dengan anggaran Rp 173 jutaan, seluruhnya digunakan bagi belanja perjalanan dinas.

Pada bagian lain, anggaran pemeliharaan milik daerah penunjang urusan pemerintahanan daerah, jumlahnya juga cukup fantastis, dengan alokasi anggaran sebesar Rp 385 jutaan. Dari jumlah itu, sebanyak Rp 148 jutaan digunakan untuk penyediaan jasa pemeliharaan dan pajak kendaraan perorangan dinas atau randis jabatan, dan selebihnya Rp 142 jutaan digunakan untuk belanja pemeliharaan.

Sayangnya, upaya konfirmasi yang dilakukan awak media kepada Kepala Bappeda Kota Metro, Anang Risgianto, S.K.M., M.Kes belum memberikan penjelasan. Upaya dilakukan dua kali ke kantor Bappeda. Namun, menurut staf bapak Kepala Bappeda masih tugas luar.
Kesempatan terpisah, Keapala Bidang Perekonomian Bappeda Kota Metro, Juanda pun enggan memberikan penjelasan seputar anggaran fantastik yang ada di Bappeda. ” Saya gak berani memberikan penjelasan, tar nunggu bapak aja, “kata Juanda kemarin. (red)

Berita Terkait

Top