Kemendagri Imbau Daerah Laksanakan Gerakan Tanam Komoditas Strategis
Intipmedia.com, Kota Metro – Sekretaris Jenderal Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), Tomsi Tohir, menyerukan kepada kepala daerah untuk meningkatkan perencanaan dalam upaya penanaman komoditas strategis seperti cabai dan bawang merah. Hal ini dilakukan mengingat naiknya komoditas tersebut diatas Harga Eceran Tertinggi (HET).
“Saya imbau kepada semua daerah dapat melaksanakan gerakan tanam karena kita masih mengalami kenaikan harga bawang dan perhatikan juga kualitasnya karena baru 242 kota kabupaten yang melakukan gerakan ini sehingga dapat mengatasi gejolak harga pada daerah tersebut,” paparnya.
Tohir menyoroti bahwa meskipun beberapa daerah telah melaksanakan gerakan tanam, namun hasilnya belum maksimal akibat kurangnya perencanaan yang baik. Dalam upaya mengatasi hal ini, Tohir menghimbau agar daerah terlibat aktif dalam gerakan tanam untuk mengurangi gejolak harga dan menciptakan kesinambungan dalam produksi komoditas tersebut.
Berdasarkan pantauan harga hingga 5 Mei 2024, Kepala Badan Pangan Nasional (BAPANAS) Arif Prasetyo Adi mengungkapkan bahwa beberapa komoditas menunjukkan harga di atas Harga Eceran Tertinggi (HET).
“Jagung di tingkat peternak misalnya, mengalami kenaikan harga sebesar 36,19% akibat pasokan dalam negeri yang masih rendah. BAPANAS berharap panen jagung bulan Mei dapat memperbaiki pasokan dan menurunkan harga di tingkat peternak,” ujarnya.
Sementara itu, harga beras premium naik 27,35% dari HET, dan beras medium naik 22,91%. Komoditas seperti bawang merah, minyak goreng curah, kedelai, gula konsumsi, dan beras premium zona 1 telah memasuki level peringatan.
BAPANAS juga memperhatikan harga bawang merah di tingkat produsen yang cenderung naik karena belum adanya musim panen. Untuk mengatasi hal ini, BAPANAS telah melakukan berbagai upaya, termasuk melaksanakan Gerakan Pangan Murah di Jabodetabek dengan kerjasama Kementerian Pertanian serta fasilitasi distribusi bawang merah dari Brebes ke Kalimantan Timur sebanyak 15 ribu kg dan dari Solok ke Pasar Induk Kramat Jati sebanyak 18.587 kg. Gerakan tersebut berlangsung mulai 29 April hingga 29 Mei mendatang. (Adv)