Lakalantas tol Semarang-Solo, Delapan Meninggal Dunia


Kecelakaan di lintas Jalan Tol Semarang –Solo Jumat, (15/04) mengakibatkan delapan orang korban meninggal dunia. Peristiwa terjadi sekitar pukul 04.10 dini hari

Intipmedia.com, Jawa Tengah – Kecelakaan beruntun yang terjadi di tol Semarang-Solo KM 487+600, Boyolali, pada Jumat (14/4/2023) dini hari, sekitar pukul 04.00 WIB . Akibat persitiwa tersebut terctat total korban yang meninggal dalam kecelakaan tersebut menjadi delapan orang.

Korban delapan orang meninggal dunia, ada dua orang yang ketika kita bawa meninggal di rumah sakit, dari enam orang awalnya jadi delapan,” kata Kapolres Boyolali AKBP Petrus Parningotan Silalahi, Jumat (14/4/2023).

Selain itu, Petrus menjelaskan bahwa ada 6 orang yang mengalami luka ringan akibat kecelakaan tersebut. Ia mengungkapkan bahwa para korban masih menjalani perawatan di rumah sakit (RS) Indriati dan RSUD Pandan Arang.

“Kemudian yang kami catat untuk 6 orang luka ringan namun masih diidentifikasi semuanya ini korbannya berasal dari bermotor yang mana,” katanya.

“Kejadian pada pukul 4 dini hari. Terdapat truk trailer besar yang mengangkut besi. Masih diduga bahwasanya truk trailer tersebut diduga mengantuk. Kemungkinan kedua rem blong, dan ketiga ada juga dugaan adanya overload. Sehingga menyebabkan fungsi pengereman tidak berfungsi maksimal,” ungkapnya.

Polisi mengaku ada sejumlah dugaan sementara hingga mengakibatkan kecelakaan beruntun di Tol Semarang-Boyolali KM 487+600, Boyolali, pada Jumat (14/4/2023) dini hari. Kecelakaan terjadi sekitar pukul 04.00 WIB. Kecelakaan tersebut hingga kini menelan delapan korban jiwa.

“Dugaan sementara pengemudi truk pengangkut besi diduga pertama mengantuk, dugaan kedua rem blong, ketiga adanya kelebihan muatan sehingga terjadi pengereman tidak maksimal,” kata Kasatlantas Polres Boyolali, AKP M Herdi Pratama, di Boyolali, Jumat (14/4/ 2023).

Kronologisnya, truk trailer besar yang mengangkut besi menabrak mobil elf. Kemudian menabrak mobil boks maupun trailer yang ada di bahu jalan yang sedang parkir hingga terjadilah kecelakaan beruntun.

Herdi menyebutkan bahwa tempat tersebut yang dilarang untuk parkir. Karena di bahu jalan bukan untuk istirahat, tetapi berfungsi untuk sarana emergency seperti ban pecah atau mogok.

Ia mengatakan, para korban masih menjalani perawatan di rumah sakit (RS) Indriati dan RSUD Pandan Arang.
Korban delapan orang meninggal dunia, ada dua orang yang ketika kita bawa meninggal di rumah sakit, dari enam orang awalnya jadi delapan,” kata Petrus.(Red)

Berita Terkait

Top