Menko PMK Muhajir Efendi Apresiasi atas Komitmen Kota Metro Terhadap Anak Difabel


Intipmedia.com, Kota Metro – Menteri Koordinator Bidang Pembangunan dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Efendi, berikan apresiasi terhadap komitmen Pemerintah Kota Metro yang telah memberikan perhatian khusus kepada anak berkebutuhan khusus (difabel) atau disabilitas dengan menjadikan mereka anak yang mandiri.

Hal itu diutarakannya saat melakukan kunjungan Talk Show Disabilitas Art Work yang bertemakan “Bersama Berkarya dan Berdaya Saing”.

Muhadjir Efendi juga menilai kerjasama terjalin baik antar Pemerintah Kota Metro dan Yayasan Payungi serta Pengurus Persatuan Disabilitas Kota Metro dengan memberikan perhatian serius terhadap warga difabel, yang menunjukan adanya komitmen yang besar suatu kota dalam memastikan bahwa semua individu mendapatkan perlakuan yang adil dan kesempatan yang sama.

“Payungi ini juga memberikan perhatian yang sangat serius dalam kaitannya dengan warga difabel, terutama sama anak-anak yang mengalami hambatan yang memerlukan perhatian dan dorong kita agar mereka betul-betul bisa menjadi insan-insan mandiri dengan segala keterbatasannya, “ujarnya, Minggu (14/07/2024).

Dirinya juga mengungkapkan bahwa keterbatasan yang dimiliki oleh anak-anak difabel seharusnya tidak menjadi hambatan bagi mereka untuk menjadi insan yang mandiri dan berkembang secara optimal, bahkan dalam menghasilkan karya-karya yang memiliki nilai ekonomi kreatif.

“Ini penting sekali karena perhatian kita, konsen kita dan juga alokasi anggaran kita dari pemerintah untuk masyarakat atau untuk anak-anak difabel ini masih sangat rendah,”tuturnya.

Kolaborasi antara pemerintah, organisasi non-pemerintah, masyarakat, dan berbagai pihak merupakan langkah besar yang perlu mendapat perhatian dan dukungan, mengingat saat ini alokasi anggaran pemerintah yang masih rendah.

“Bayangkan jika generasi milenial aktif terlibat dalam gerakan seperti yang dilakukan oleh Yayasan Payungi, meskipun tidak sampai 100% tetapi cukup dengan 60%, itu bisa memberikan dampak yang luar biasa bagi penanganan masalah difabel saudara-saudara kita, anak-anak kita yang kebetulan terlahir dalam keadaan tidak bisa terpenuhi hak-haknya, “ungkapnya.

Sebagai Menteri Koordinator Bidang Pembangunan dan Kebudayaan, dia juga mengucapkan terimakasih kepada seluruh masyarakat dan generasi milenial yang telah memberikan empati, perhatian, kepedulian kepada anak-anak difabel atau disabilitas.

Sementara itu, Ketua TP PKK Kota Metro Silfia Naharani Wahdi menyampaikan mengenai keseriusan Pemerintah Kota Metro dalam menentaskan anak-anak dari berbagai usia agar tidak ada satupun yang tertinggal, serta konsep pembangunan siklus kehidupan dengan memberikan perhatian dan dukungan yang berkelanjutan kepada setiap tahap kehidupan individu, termasuk anak-anak disabilitas.

“Siklus kehidupan yang berputar tanpa meninggalkan siapa pun, dimulai dari tahap sebelum lahir, calon pengantin (catin) yang diperiksa dengan baik, hingga masa kehamilan yang diawasi di Posyandu. Setiap tahap kehidupan memiliki peran penting dalam menjaga kesehatan dan kesejahteraan individu, “terangnya.

Silfia Naharani mengungkapkan bahwa setiap anak memiliki keistimewaan yang hanya diketahui oleh Ayah dan Bunda yang satia membersamai dan melakukan Parenting yang dapat dilakukan di rumah masing-masing.

Selain itu, penting juga untuk tidak hanya memberikan pengajaran teori kepada anak, tetapi juga mendorong mereka untuk melakukan segala sesuatu secara langsung dengan memberikan kesempatan kepada anak untuk melukis, berkreasi, dan mengekspresikan diri mereka melalui berbagai kegiatan kreatif.

Pada kesempatan yang sama, Ketua Persatuan Disabilitas Kota Metro, Yunita Viriya berharap kegiatan yang diikuti oleh 50 anak disabilitas tersebut dapat dapat membuka mata masyarakat awam tentang keberadaan disabilitas di sekitar kita.

“Saya berharap melalui kegiatan ini dapat membuka mata masyarakat awam bahwa disabilitas ini ada di sekitar kita, walaupun berbeda kami tetap sama, ” harapnya.

Pertemuan yang rutin diadakan setiap hari minggu di Pasar Payungi Metro tersebut, merupakan wadah dan ruang bagi anak disabilitas menumbuhkan kreatifitas yang dimiliki dengan belajar menari, melukis, membuka barista, Eko print, membatik, minuman rempah, mewarnai dan pembelajaran untuk menjaga perpustakaan.

“Melalui aktivitas-aktivitas kreatif tersebut, anak-anak disabilitas memiliki kesempatan untuk mengekspresikan diri, mengembangkan keterampilan dan kemandirian,” tuturnya.

Acara Talk Show Disabilitas Art Work yang diselenggarakan di Aula Perburuan Payungi tersebut bukan hanya sebagai ajang diskusi dari orang tua ke pemerintah, tetapi juga bentuk penghargaan atas hasil karya anak disabilitas dengan melakukan pelelangan batik dan lukisan. (Adv)

Berita Terkait

Top