Tim SAR Belum Berhasil Mengevakuasi Delapan Penambang Emas

Sepekan sudah delapan pekerja tambang ilegal di Kab Banyumas, Jawa Tengah masih terjebak dalam lubang. Upaya evakuasi tim SAR gabungan blum membuahkan hasil lantaran debut air terus meningkat. Fto: istimewa
Intipmedia.com, Banyumas – Tim SAR gabungan disemprot disinfektan usai melakukan proses evakuasi delapan penambang terjebak di dalam lubang galian tambang emas, di Desa Pancurendang, Ajibarang, Banyumas, Jawa Tengah, Senin (31/07)
Memasuki hari ke-6 proses evakuasi, tim SAR gabungan terkendala debit air di dalam lubang galian tambang emas yang kembali naik meski telah dilakukan upaya pengurasan dengan menggunakan 37 pompa secara bergantian pada 26 lubang tambang.
Kepala Subseksi Operasi dan Siaga Basarnas Cilacap, Priyo Prayudha Utama, mengaku hingga operasi SAR hari keenam masih belum mampu mengeluarkan para penambang yang terjebak di lubang galian. Kendala yang dihadapi tim SAR gabungan pun sejauh ini masih sama, yakni debit air yang masuk ke lubang galian semakin besar.
“Kendala tim SAR gabungan yakni debit air yang masuk ke dalam lubang galian semakin besar,” ujar Priyo dalam keterangan dari Basarnas SAR Cilacap, Senin petang.
Padahal, sebelumnya permukaan air di lubang galian itu sempat dilaporkan turun hingga 14 meter. Namun, Senin ini, air kembali naik menjadi 12 meter.
“Ini berarti terdapat kenaikan muka air setinggi 12 meter,” ujarnya..
Berbagai upaya pun terus dilakukan tim SAR gabungan untuk mengevakuasi delapan penambang yang terjebak di lubang galian tambang emas di Banyumas itu. Berbagai peralatan juga dikerahkan seperti pompa air, pendeteksi pencarian seperti xaver, scan sonar, live detector, alat-alat mauntainnering, SCBA, hingga alat selam.
“Rencana operasi hari ketujuh [Selasa, 1 Agustus 2023] masih akan mengevaluasi hasil kegiatan Operasi SAR hari ini bersama pihak-pihak terkait,” ujarnya.
Sementara itu, Kapolresta Banyumas, Edy Suranta Sitepu, mengaku akan memperketat pengawasan aktivitas tambang ilegal di wilayahnya. Ia bahkan berencana melakukan pembongkaran terhadap sumur-sumur galian untuk mengantisipasi kejadian serupa terulang.
“Kami sudah koordinasi dengan jajaran Forkopimda. Nanti akan dilakukan pembongkaran terhadap sumur-sumur [galian tambang emas ilegal]. Ada sekitar 20 sumur, semuanya tambang rakyat,” ujar Edy.
Penutupan dan pembongkaran sumur-sumur tambang tak berizin itu, terang Kapolresta, dilakukan demi keselamatan masyarakat. Pekerja yang khawatir perekonomiannya terganggu akibat penutupan dan pembongkaran itu pun diklaim tidak akan dibiarkan.(sar).