Waspada, Akankah Virus Nipah Menjadi Pandemi Selanjutnya??
Ilustrasi
Intipmedia.com, Jakarta – Virus Nipah tengah menjadi perbincangan hangat, karena dilaporkan telah merenggut nyawa 2 warga negara bagian Kerala, India.
Merupakan virus zoonosis, Nipah ditularkan dari hewan ke manusia dan kemudian antarmanusia. Nama virus ini diambil dari sebuah desa di Malaysia tempat pertama kali Nipah terdeteksi pada 1999.
Virus Nipah tidak hanya menular melalui hewan ke manusia, tetapi juga makanan yang terkontaminasi oleh gigitan hewan yang terinfeksi.
Kelelawar buah dianggap sebagai inang reservoir alami Nipah, meskipun hewan lain seperti babi juga dapat menjadi inang perantara. Berikut fakta-fakta virus Nipah yang dapat mengancam jiwa.
Cara Virus Nipah Menyebar
Persis seperti Covid-19, kelelawar buah yang terinfeksi virus ini dapat menyebarkan virus Nipah ke hewan lain dan manusia. Kontak langsung dengan hewan yang terinfeksi atau cairan tubuhnya mempunyai risiko penularan yang tinggi.
Gejala Terinfeksi Virus Nipah
Biasanya orang yang terjangkit akan merasakan demam, sakit kepala atau tenggorokan, batuk, nyeri otot, hingga masalah pernapasan dan neurologis yang parah, sering kali menyebabkan ensefalitis.
Ensefalitis dan kejang terjadi pada kasus yang parah, berkembang menjadi koma dalam waktu 24 hingga 48 jam. Disitat dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Senin (18/9/2023), tingkat kematian kasus diperkirakan mencapai 40% hingga 75% persen.
Ketersediaan Obat dan Vaksin
WHO menyatakan, saat ini baik obat dan vaksin khusus untuk virus Nipah belum tersedia. Namun, orang yang terinfeksi harus menjalani perawatan intensif untuk mengobati komplikasi pernapsan dan neurologis yang parah.
Bukan Kasus Pertama
Bukan kali pertama virus Nipah menjangkiti warga Kerala. Pada 2018, sebanyak 17 orang tewas dan muncul kembali di negara bagian yang sama, termasuk di 2021.
Selain itu, wabah virus Nipah juga terjadi di beberapa negara, antara lain Bangladesh dan Singapura.
Dampak ekonomi yang besar turut ditimbulkan karena lebih dari 1 juta babi dimusnahkan untuk membantu mengendalikan wabah tersebut.
Langkah agar Tidak Terinfeksi
Satu-satunya cara untuk mengurangi atau mencegah infeksi pada manusia adalah membersihkan buah atau sayuran sebelum dikonsumsi, rutin mencuci tangan, gunakan sarung tangan dan pakaian pelindung saat menangani hewan sakit.(red)